Rahasia Jadi Enterpreneur Muda
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurbanku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).’” (Al-An’aam: 162-163)
Jumat, 28 Mei 2010
Untuk Wanita-wanita yang paling beruntung di dunia
Peran wanita dalam islam adalah sangat vital.
Ingat ketika Rasululloh mendapat wahyu pertama dari Jibril, beliau ketakutan. lalu Khadijah sang istrilah yang memberikan ketenangan dan semangat kepada beliau untuk tetap teguh mendakwahkan islam .
" Dunia ini adalah perhiasan. dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita solehah ( al hadist ) "
Ingat ketika Rasululloh mendapat wahyu pertama dari Jibril, beliau ketakutan. lalu Khadijah sang istrilah yang memberikan ketenangan dan semangat kepada beliau untuk tetap teguh mendakwahkan islam .
" Dunia ini adalah perhiasan. dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita solehah ( al hadist ) "
Kamis, 27 Mei 2010
Kepribadian dan Pengembangan diri
Ebook ini hanya sedikit dari sekian banyak ilmu Allah SWT.
ada pepatah mengatakan " apabila lautan sebagai tinta, dan daratan adalah kanvasnya, tidaklah cukup untuk menulis ilmu pengetahuan dari Allah SWT " Subhanalloh...luar biasa...
Silahkan bagi teman-teman yang ingin mendownload, gratis ! tanpa dipungut biaya sepeserpun...mungkin bagi yang di warnet mesti bayar dong....hehehehe
Semoga bermanfaat......
Realisasikan 90 Potensi Tersembunyi Diri Anda
Kamis, 13 Mei 2010
Aku bercerita kepada pantai
Melepaskan semua kepenatanku, disini. Pantai yang indah dan menakjubkian ( krakal ). Keindahannya mampu menyihir perasaan dan pikiranku menjadi lebih terbuka. Aku membayangkan betapa sempurnanya ciptaan Tuhan ini. Sejauh mata memandang, sungguh pemandangan tanpa batas di mata yang terbatas. Ombak yang berderu dengan derasnya adalah karunia luar biasa. Manusia tidak ada artinya dari sebuah sistem sempurna ini. Zat maha segalanya. Aku hanya ingin mengabdikan hidupku ini hanya untukmu yang Maha Sempurna.
Aneh, panas terik yang kurasakan di tepi pantai kali ini berbeda dengan panas terik yang kurasakan di kota. Angin pantai alami tidak ada bandingannya dengan asap di kota. Aku berpikir mengapa dan mengapa manusia belum juga menyadari akan esesi tujuan diciptakan dirinya. Setiap kata yang terurai ini bukanlah puisi, bukan sajak, bukan pula sebuah syair. Yang aku tulis ini adalah untuk diri sendiri agar benar-benar bersyukur atas nikmat dan karuni yang telah Tuhan berikan kepaku. Mulai dari ujung kaki sampai dengan ujung rambut. Aku menyadari bahwa apa yang telah aku lakukan selama ini memang jauh dari apa yang Engkau harapkan. Namun hamba mohon berikanlah peluang dan kesempatan hamba untuk berbenah. Alam ini, pemandangan yang indah ini, aku yakin adalah suatu system yang tidak terbantahkan adanya Sang Pencipta.
Aku mencari-Mu Tuhan
Aku mencintai-Mu Tuhan
Aku menyayangi-Mu Tuhan
Minggu, 09 Mei 2010
Menyikapi masalah, bukan mempermasalahkan masalah
Problematika di kampus yang sangat erat kaitannya dengan mahasiswa, kadang kurang kita sadari dalam menyikapi suatu permasalahan. Ketika kita ingin mengatakan seseorang mahasiswa itu tidak bertanggung jawab, mahasiswa tidak aktif, ataupun mahasiswa yang apatis. Ungkapan-ungkapan seperti itu sudah tidak asing lagi ditelinga para aktivis kampus. Mahasiswa memang sudah terkenal dengan kekritissaannya, namun ketika mereka ditanya mengenai solusi untuk suatu masalah, mereka hanya geleng-geleng kepala, meskipun ada sedikit mahasiswa yang pandai dalam beretorika, itupun dalam penyampainnya kurang dapat dipahami oleh pendengarnya. Maka dari itu, diperlukan titik tengah antara para mahasiswa aktivis kampus, dengan mahasiswa apatis. Sederhana saja dalam penerapannya dapat kita contohkan ketika mengadakan suatu acara, pemberian tema harus lebih merakyat. Artinya, pada saat kita memberikan judul tema, entah itu acara seminar atau apapun, tema-tema yang dijual atau ditawarkan kurang dapat menarik perhatian mahasiswa. Contohnya, ketika kita akan mengadakan suatu diskusi mengenai aptisme mahasiswa. Bagi mahasiswa yang apatis, mereka tidak tau apa kata “ Apatis “ itu sendiri. Untuk itu, sebaiknya jangan memasukkan kata apatis pada tema acara meskipun pada intinya kita akan membahas hal itu. Namun apabila kita menggunakan kalimat misalnya “ Mahasiswa gila yang gak ngerti budaya kampus “ bukankah itu akan lebih mengena ?. Saat ini perlu ada jalan tengah, namun penyelesaiannya tidak setengah-setengah. Artinya ketika kita dihadapkan pada permasalahan mahasiswa, perlu dicari kenapa mahasiswa bisa seperti itu. Setelah itu kita mencari solusi untuk menanganinya. Baru yang terakhir menentukan tema yang sesuai dengan bahasa yang biasa mereka gunakan ( target peserta yang akan kita bidik ). Yang terjadi saat ini adalah suatu pemisahan-pemisahan yang sangat jelas dan nyata antara mahasiswa aktif dengan mahasiswa yang tidak peduli ( apatis ). Kita tidak bisa menuntut sesorang agar bisa menjadi seperti yang kita minta, namun kita perlu usaha agar seseorang dapat berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jadi, marilah saat ini supaya tidak perlu mempermasalahkan masalah, melainkan bagaimana kita mencari solusi untuk menyikapi masalah
Memahami arti dari sebuah kehidupan yang sulit
Bagiku melangkah adalah sesuatu yang berat. Melangkah dari satu tempat ke tempat yang lain ibarat mengangkat kaki dengan berat 1 kuintal. Logika kadang tidak mampu menjawab pertanyaan ini. Kenapa sekedar melakukan ritual tersebut memerlukan kekuatan yang tidak ringan. Aku ingin berteriak, tetapi semua ini terasa riuh ramai. Percuma. Aku ingin menangis, tapi hati ini terasa melebur menjadi buih-buih yang runtuh diantara keping-keping batuan yang menjadi sebuah karang. Sia-sia. Namun itu aku tetap hidup. Aku tidak mati. Mencoba merenungi, mendalami, dan memahami arti dari semua ini. Bukan menggunakan otak, bukan menggunakan hati, karena otak dan hati tidak dapat menjawab semua ini. Melainkan menggunakan JIWA! Inilah kekuatan yang tidak ada tandingannya. Mungkin banyak orang-orang yang menyebutkan bagian ini adalah bagian dari pikiran bawah sadar. Menurutku lebih dari sekedar itu. Menggetarkan jiwa adalah sebuah obsesi. Mampu melewati batas-batas pemikiran logika manusia.
Apabila kita mencoba untuk mengimplimentasikannya dalam hidup, maka hidup adalah diri sendiri, hidup adalah orang lain, hidup adalah untuk sesuatu. Bagian pertama, hidup adalah diri sendiri. Jelas disini kita diberi ruang yang sebebas-bebasnya untuk menentukan arah kebijakan hidup yang akan kita canangkan. Tidak ada intervensi, tidak ada paksaan, tidak ada tekanan. Pikiran kita bebas memilih mana sesuatu yang terbaik untuk kita. Namun kadang memilih saja membutuhkan banyak petimbangan.
Apabila kita mencoba untuk mengimplimentasikannya dalam hidup, maka hidup adalah diri sendiri, hidup adalah orang lain, hidup adalah untuk sesuatu. Bagian pertama, hidup adalah diri sendiri. Jelas disini kita diberi ruang yang sebebas-bebasnya untuk menentukan arah kebijakan hidup yang akan kita canangkan. Tidak ada intervensi, tidak ada paksaan, tidak ada tekanan. Pikiran kita bebas memilih mana sesuatu yang terbaik untuk kita. Namun kadang memilih saja membutuhkan banyak petimbangan.
Langganan:
Postingan (Atom)