Kamis, 13 Mei 2010

Aku bercerita kepada pantai


Melepaskan semua kepenatanku, disini. Pantai yang indah dan menakjubkian ( krakal ). Keindahannya mampu menyihir perasaan dan pikiranku menjadi lebih terbuka. Aku membayangkan betapa sempurnanya ciptaan Tuhan ini. Sejauh mata memandang, sungguh pemandangan tanpa batas di mata yang terbatas. Ombak yang berderu dengan derasnya adalah karunia luar biasa. Manusia tidak ada artinya dari sebuah sistem sempurna ini. Zat maha segalanya. Aku hanya ingin mengabdikan hidupku ini hanya untukmu yang Maha Sempurna.
Aneh, panas terik yang kurasakan di tepi pantai kali ini berbeda dengan panas terik yang kurasakan di kota. Angin pantai alami tidak ada bandingannya dengan asap di kota. Aku berpikir mengapa dan mengapa manusia belum juga menyadari akan esesi tujuan diciptakan dirinya. Setiap kata yang terurai ini bukanlah puisi, bukan sajak, bukan pula sebuah syair. Yang aku tulis ini adalah untuk diri sendiri agar benar-benar bersyukur atas nikmat dan karuni yang telah Tuhan berikan kepaku. Mulai dari ujung kaki sampai dengan ujung rambut. Aku menyadari bahwa apa yang telah aku lakukan selama ini memang jauh dari apa yang Engkau harapkan. Namun hamba mohon berikanlah peluang dan kesempatan hamba untuk berbenah. Alam ini, pemandangan yang indah ini, aku yakin adalah suatu system yang tidak terbantahkan adanya Sang Pencipta.
Aku mencari-Mu Tuhan
Aku mencintai-Mu Tuhan
Aku menyayangi-Mu Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar