“Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurbanku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).’” (Al-An’aam: 162-163)
Minggu, 09 Mei 2010
Menyikapi masalah, bukan mempermasalahkan masalah
Problematika di kampus yang sangat erat kaitannya dengan mahasiswa, kadang kurang kita sadari dalam menyikapi suatu permasalahan. Ketika kita ingin mengatakan seseorang mahasiswa itu tidak bertanggung jawab, mahasiswa tidak aktif, ataupun mahasiswa yang apatis. Ungkapan-ungkapan seperti itu sudah tidak asing lagi ditelinga para aktivis kampus. Mahasiswa memang sudah terkenal dengan kekritissaannya, namun ketika mereka ditanya mengenai solusi untuk suatu masalah, mereka hanya geleng-geleng kepala, meskipun ada sedikit mahasiswa yang pandai dalam beretorika, itupun dalam penyampainnya kurang dapat dipahami oleh pendengarnya. Maka dari itu, diperlukan titik tengah antara para mahasiswa aktivis kampus, dengan mahasiswa apatis. Sederhana saja dalam penerapannya dapat kita contohkan ketika mengadakan suatu acara, pemberian tema harus lebih merakyat. Artinya, pada saat kita memberikan judul tema, entah itu acara seminar atau apapun, tema-tema yang dijual atau ditawarkan kurang dapat menarik perhatian mahasiswa. Contohnya, ketika kita akan mengadakan suatu diskusi mengenai aptisme mahasiswa. Bagi mahasiswa yang apatis, mereka tidak tau apa kata “ Apatis “ itu sendiri. Untuk itu, sebaiknya jangan memasukkan kata apatis pada tema acara meskipun pada intinya kita akan membahas hal itu. Namun apabila kita menggunakan kalimat misalnya “ Mahasiswa gila yang gak ngerti budaya kampus “ bukankah itu akan lebih mengena ?. Saat ini perlu ada jalan tengah, namun penyelesaiannya tidak setengah-setengah. Artinya ketika kita dihadapkan pada permasalahan mahasiswa, perlu dicari kenapa mahasiswa bisa seperti itu. Setelah itu kita mencari solusi untuk menanganinya. Baru yang terakhir menentukan tema yang sesuai dengan bahasa yang biasa mereka gunakan ( target peserta yang akan kita bidik ). Yang terjadi saat ini adalah suatu pemisahan-pemisahan yang sangat jelas dan nyata antara mahasiswa aktif dengan mahasiswa yang tidak peduli ( apatis ). Kita tidak bisa menuntut sesorang agar bisa menjadi seperti yang kita minta, namun kita perlu usaha agar seseorang dapat berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jadi, marilah saat ini supaya tidak perlu mempermasalahkan masalah, melainkan bagaimana kita mencari solusi untuk menyikapi masalah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar